Andi Wijaya
Ahli nutrisi unggas lulusan IPB dengan pengalaman 6+ tahun. Spesialis formulasi pakan berkualitas tinggi dan suplemen untuk ayam bangkok.
TikTokTips Pakan Protein Tinggi untuk Ayam Bangkok: Panduan Nutrisi Optimal
Apakah ayam Bangkok Anda terlihat kurus meskipun makan banyak? Atau mungkin stamina drop saat latihan? Masalahnya bukan pada porsi, tapi pada kualitas protein dalam pakan.
Protein adalah fondasi untuk pembentukan otot, bulu, dan sistem imun. Tanpa asupan protein yang cukup, ayam tidak akan pernah mencapai performa maksimal—bahkan jika genetiknya bagus. Artikel ini akan membahas jenis pakan berprotein tinggi, cara memilihnya, dan racikan pakan optimal untuk atlet unggas Anda.
Daftar Isi
- Mengapa Protein Sangat Penting
- Tabel Komposisi Protein
- 5 Jenis Pakan Protein Tinggi
- Racikan Pakan Custom
- Pertanyaan dari DM
- Eksperimen 3 Ayam
- Mitos vs Fakta
- Kesimpulan
Mengapa Protein Sangat Penting?
Menurut Kementerian Pertanian Indonesia, ayam Bangkok membutuhkan minimal 18-22% protein dalam pakan harian untuk mendukung:
- Pertumbuhan Otot: Protein = building block otot dada dan kaki
- Produksi Bulu: Bulu terbuat dari keratin (protein)
- Sistem Imun: Antibodi adalah protein yang melawan penyakit
- Energi Cadangan: Saat latihan berat, protein diubah menjadi energi
Tanda Ayam Kekurangan Protein:
- Pertumbuhan lambat, berat badan stagnan
- Bulu kusam, mudah rontok
- Mudah sakit, luka lama sembuh
- Stamina rendah, cepat lelah saat latihan

Tabel Komposisi Protein Berbagai Jenis Pakan
Berikut perbandingan kandungan protein dari pakan umum yang beredar di pasaran:
| Jenis Pakan | Kandungan Protein | Harga (per kg) | Cocok untuk Umur | Rekomendasi |
|---|---|---|---|---|
| Pur 511 (Starter) | 21-23% | Rp 12.000 | 0-2 bulan | ⭐⭐⭐⭐⭐ |
| Pur 594 (Grower) | 18-20% | Rp 10.500 | 2-6 bulan | ⭐⭐⭐⭐ |
| Jagung Giling | 8-10% | Rp 6.000 | Semua umur (campuran) | ⭐⭐⭐ |
| Bekatul | 12-14% | Rp 4.000 | Semua umur (campuran) | ⭐⭐ |
| Ikan Teri Kering | 55-60% | Rp 40.000 | 1+ bulan (suplemen) | ⭐⭐⭐⭐⭐ |
| Telur Rebus | 13% (per butir) | Rp 2.500 | 1+ bulan (suplemen) | ⭐⭐⭐⭐ |
| Voer Ayam Pedaging | 19-21% | Rp 9.000 | 3+ bulan | ⭐⭐⭐⭐ |
Catatan Harga: Harga rata-rata di Jawa (2025), bisa bervariasi per daerah.
5 Jenis Pakan Protein Tinggi yang Wajib Dicoba
1. Pur 511 (Pakan Komersial Terbaik)
Kandungan Protein: 21-23%
Produsen: Charoen Pokphand Indonesia (Produsen pakan ternak terbesar di Indonesia dengan sertifikasi SNI)
Kelebihan:
- Nutrisi seimbang (protein, karbohidrat, vitamin) sesuai standar SNI 8173:2015
- Mudah dicerna, cocok untuk anakan
- Tersedia di hampir semua toko pakan (distributor resmi di seluruh Indonesia)
- Teruji laboratorium Balai Penelitian Ternak Ciawi
Cara Pemberian:
- Umur 0-1 bulan: 20-30 gram per hari
- Umur 1-2 bulan: 40-60 gram per hari
- Berikan 3-4x sehari agar tidak bersisa
2. Ikan Teri Kering (Suplemen Protein Alami)
Kandungan Protein: 55-60%
Sumber: Pasar tradisional atau toko bahan makanan
Kelebihan:
- Protein hewani berkualitas tinggi dengan 9 asam amino esensial
- Kaya kalsium untuk tulang (menurut Pusat Penelitian Gizi Bogor, ikan teri mengandung 500-972mg kalsium per 100 gram)
- Mengandung fosfor dan omega-3 (penelitian Institut Pertanian Bogor menunjukkan rasio Ca:P ideal 1.5:1 untuk pertumbuhan tulang optimal)
- Meningkatkan nafsu makan dan palatabilitas pakan
Cara Pemberian:
- Haluskan ikan teri dengan blender
- Campurkan 50-100 gram per 1 kg pakan utama
- Berikan setiap hari untuk ayam di atas 1 bulan
Tips: Pilih ikan teri tanpa garam atau cuci bersih sebelum dihaluskan.
3. Telur Rebus (Booster Protein Cepat)
Kandungan Protein: 6-7 gram per butir telur ayam
Kelebihan:
- Protein lengkap (9 asam amino esensial)
- Mudah diserap tubuh ayam
- Meningkatkan kualitas bulu
Cara Pemberian:
- Anakan (1-3 bulan): 1 butir telur puyuh per hari
- Dewasa (6+ bulan): 1 butir telur ayam kampung 2x seminggu
- Berikan pagi hari setelah latihan
Hindari: Telur mentah (mengandung avidin yang menghambat vitamin B7)
4. Voer Ayam Pedaging (Alternatif Ekonomis)
Kandungan Protein: 19-21%
Produsen: Japfa Comfeed, Sierad
Kelebihan:
- Harga lebih murah dari Pur 511
- Kandungan protein cukup tinggi
- Mudah ditemukan di toko pakan ternak
Cara Pemberian:
- Campurkan dengan jagung giling (rasio 3:1)
- Tambahkan ikan teri untuk boost protein
- Cocok untuk ayam umur 3-8 bulan
5. Kacang Hijau Rebus (Sumber Protein Nabati)
Kandungan Protein: 24% (per 100 gram)
Kelebihan:
- Protein nabati mudah dicerna
- Kaya vitamin B kompleks
- Harga ekonomis
Cara Pemberian:
- Rebus kacang hijau hingga lunak
- Haluskan dan campurkan dengan pakan
- Berikan 2-3x seminggu sebagai variasi
Racikan Pakan Protein Tinggi (Resep Best Seller)
Formula “Power Booster” untuk Ayam 3-12 Bulan:
Bahan:
- 2 kg Pur 594 atau Voer Ayam Pedaging
- 1 kg Jagung Giling
- 300 gram Ikan Teri Kering (dihaluskan)
- 200 gram Bekatul
- 100 gram Kacang Hijau Rebus (dihaluskan)
- 2 butir Telur Ayam Kampung (direbus, dicincang)
Cara Membuat:
- Campurkan semua bahan kering hingga rata
- Masukkan telur rebus yang sudah dicincang
- Tambahkan air sedikit agar tidak terlalu kering (tekstur remah)
- Simpan di wadah tertutup, tahan 4-5 hari
Kandungan Protein Hasil Racikan: ~25-28%
Cara Pemberian:
- Ayam 3-6 bulan: 100-150 gram per hari (3x pemberian)
- Ayam 6-12 bulan: 150-200 gram per hari (2-3x pemberian)
Estimasi Biaya:
- Total biaya racikan: ~Rp 85.000 (cukup untuk 3.5 kg)
- Biaya per hari (200 gram): ~Rp 4.800
- Jauh lebih murah dari pakan komersial premium!
Suplemen Protein Tambahan
1. Vitamin B Complex - Neo Merivit (Medion)
Fungsi: Meningkatkan metabolisme protein dan nafsu makan
Dosis: 1 ml per liter air minum, 2x seminggu
Kandungan (Sesuai Medion):
- Vitamin B1 (Thiamine): 10 mg/ml
- Vitamin B2 (Riboflavin): 5 mg/ml
- Vitamin B6 (Pyridoxine): 3 mg/ml
- Vitamin B12 (Cobalamin): 15 mcg/ml
2. Probiotik Unggas (EM4, Lacto-B)
Fungsi: Meningkatkan penyerapan protein di usus
Dosis: Sesuai petunjuk kemasan
Manfaat:
- Mengurangi bau kotoran
- Mencegah diare
- Memaksimalkan nutrisi dari pakan
3. Minyak Ikan (Omega-3)
Fungsi: Mendukung kesehatan sendi dan anti-inflamasi
Dosis: 1-2 tetes per hari, dicampur pakan
Kesalahan Umum dalam Pemberian Pakan Protein
❌ Memberikan Protein Terlalu Banyak Sekaligus
Dampak: Tubuh tidak bisa menyerap semua, protein terbuang lewat kotoran
Solusi: Bagi porsi harian menjadi 3-4x pemberian
❌ Hanya Mengandalkan Jagung atau Bekatul
Dampak: Protein rendah, ayam kurus, pertumbuhan lambat
Solusi: Selalu campurkan dengan pakan berprotein 18%+
❌ Tidak Memberikan Air Minum yang Cukup
Dampak: Metabolisme protein terhambat, dehidrasi
Solusi: Pastikan air minum tersedia 24/7, ganti 2x sehari
❌ Mengabaikan Kebersihan Wadah Pakan
Dampak: Jamur dan bakteri tumbuh, ayam sakit
Solusi: Cuci wadah pakan setiap 2 hari dengan sabun
Cara Mengetahui Pakan Protein Bekerja
Setelah 2-4 minggu rutin memberikan pakan berprotein tinggi, Anda akan melihat:
- Berat badan naik 15-20% (ukur dengan timbangan)
- Bulu mengkilap, warna lebih cerah
- Otot dada terlihat lebih bidang dan padat
- Stamina meningkat saat latihan lari
- Nafsu makan stabil, tidak pilih-pilih pakan
Jika tidak ada perubahan setelah 1 bulan, cek:
- Apakah ayam cacingan? (Cek kotoran, berikan obat cacing)
- Apakah ayam stress? (Pindahkan ke kandang yang lebih tenang)
- Apakah pakan berjamur? (Ganti dengan pakan baru)
Pertanyaan-Pertanyaan yang Masuk ke DM
Setiap hari ada aja yang nanya soal pakan protein. Ini yang paling sering:
“Berapa lama sih baru keliatan hasilnya kalo ganti pakan protein tinggi?”
Jawaban: Perubahan fisik mulai terlihat dalam 2-3 minggu. Bulu lebih mengkilap biasanya muncul paling awal (minggu ke-2), diikuti peningkatan berat badan di minggu ke-3-4.
2. Apakah ayam bisa kelebihan protein?
Ya, bisa. Protein berlebihan (>30%) dapat menyebabkan:
- Kotoran berbau sangat menyengat
- Masalah ginjal (jangka panjang)
- Pemborosan biaya pakan
Ideal untuk ayam bangkok dewasa adalah 20-25% protein.
3. Bolehkah memberi daging sapi/ayam mentah?
Tidak direkomendasikan. Daging mentah berisiko mengandung bakteri Salmonella dan E. Coli. Jika ingin memberi daging, rebus terlebih dahulu dan pastikan matang sempurna.
Alternatif lebih aman: Ikan teri kering, telur rebus, atau pakan komersial yang sudah disterilkan.
4. Apakah bisa pakai pakan ikan untuk ayam?
Bisa, tapi tidak optimal. Pakan ikan memang tinggi protein (30-40%), tetapi formulasi nutrisinya dirancang untuk ikan, bukan unggas. Ayam butuh kalsium lebih tinggi untuk kesehatan tulang.
Jika terpaksa, campurkan pakan ikan maksimal 20% dengan pakan ayam.
5. Kenapa ayam saya tidak mau makan pakan baru?
Ayam butuh masa adaptasi 5-7 hari. Cara transisi yang benar:
- Hari 1-2: Campur 25% pakan baru + 75% pakan lama
- Hari 3-4: Campur 50% : 50%
- Hari 5-7: Campur 75% pakan baru + 25% pakan lama
- Hari 8+: 100% pakan baru
Jangan langsung ganti total karena bisa menyebabkan stress dan gangguan pencernaan.
6. Apakah jagung termasuk pakan protein tinggi?
Tidak. Jagung adalah sumber energi (karbohidrat), bukan protein. Kandungan protein jagung hanya 8-10%.
Jagung bagus sebagai pelengkap untuk energi, tapi harus selalu dikombinasikan dengan pakan berprotein tinggi seperti pur atau ikan teri.
7. Berapa biaya pakan protein tinggi per bulan untuk 1 ayam?
Estimasi biaya per bulan:
- Opsi Ekonomis (Voer + Racikan): Rp 120.000 - 150.000
- Opsi Premium (Pur 594 + Suplemen): Rp 200.000 - 250.000
- Opsi Super Premium (Pur 511 + Telur Harian): Rp 300.000 - 400.000
Pilih sesuai budget dan target kualitas ayam Anda.
8. Apakah perlu ganti merek pakan setiap bulan?
Tidak perlu. Justru konsistensi lebih penting. Ayam yang sering ganti merek pakan akan:
- Stress sistem pencernaan
- Pertumbuhan tidak stabil
- Risiko diare meningkat
Pilih 1 merek yang cocok, lalu gunakan konsisten minimal 3-6 bulan.
Eksperimen Iseng: 3 Ayam, 3 Pakan Berbeda
Tahun lalu saya iseng nyobain 3 ekor ayam Bangkok (saudara kandung semua, umur 4 bulan) dikasih pakan beda-beda. Hasilnya lumayan bikin kaget:
Ayam A - Pakan Ekonomis (Jagung + Bekatul)
- Berat Awal: 1.2 kg
- Berat Akhir (8 minggu): 1.4 kg (+200 gram)
- Kondisi Bulu: Kusam, rontok
- Biaya Total: Rp 80.000
Ayam B - Pakan Sedang (Voer 21% + Ikan Teri)
- Berat Awal: 1.2 kg
- Berat Akhir (8 minggu): 1.8 kg (+600 gram)
- Kondisi Bulu: Lumayan mengkilap
- Biaya Total: Rp 240.000
Ayam C - Pakan Premium (Pur 594 + Telur + Suplemen)
- Berat Awal: 1.2 kg
- Berat Akhir (8 minggu): 2.1 kg (+900 gram)
- Kondisi Bulu: Sangat mengkilap, warna cerah
- Biaya Total: Rp 480.000
Kesimpulan:
- Ayam C (pakan premium) bertumbuh 4.5x lebih cepat dari Ayam A
- Biaya memang 6x lipat, tapi hasilnya sebanding jika ayam untuk breeding/kontes
- Untuk peternak hobi, Ayam B (pakan sedang) adalah sweet spot antara biaya dan hasil
Mitos vs Fakta: Pakan Protein Tinggi
❌ Mitos: “Protein tinggi bikin ayam jadi galak”
Fakta: Protein tidak mempengaruhi sifat agresif. Mental ayam ditentukan oleh genetik dan latihan, bukan pakan. Protein hanya membangun otot, bukan karakter.
❌ Mitos: “Pakan mahal pasti lebih bagus”
Fakta: Yang penting adalah kandungan nutrisi dan kesesuaian umur, bukan harga. Pakan termahal pun tidak berguna jika tidak cocok untuk ayam Anda.
❌ Mitos: “Ayam kampung tidak perlu protein tinggi”
Fakta: Semua ayam, termasuk kampung, butuh protein minimal 15-18% untuk pertumbuhan normal. Membiarkan ayam “makan seadanya” akan menghasilkan ayam kurus dan lemah.
✅ Fakta: “Waktu pemberian pakan mempengaruhi penyerapan”
Benar. Pakan protein paling baik diberikan pagi hari (06:00-08:00) saat metabolisme ayam paling aktif. Hindari memberi pakan berat malam hari karena ayam akan tidur dan pencernaan melambat.
Tabel Perbandingan Harga dan Protein Berbagai Merek
| Merek Pakan | Protein (%) | Harga/kg | Kualitas | Rekomendasi Umur |
|---|---|---|---|---|
| Pur 511 (Japfa) | 21-23% | Rp 18.000 | ⭐⭐⭐⭐⭐ | 0-3 bulan |
| Pur 594 (Japfa) | 18-20% | Rp 15.000 | ⭐⭐⭐⭐⭐ | 3-12 bulan |
| Voer Pedaging | 19-21% | Rp 12.000 | ⭐⭐⭐⭐ | 3-8 bulan |
| Jagung Giling | 8-10% | Rp 6.000 | ⭐⭐ | Suplemen saja |
| Bekatul | 12-14% | Rp 4.000 | ⭐⭐ | Campuran |
Tips Hemat: Beli pakan dalam jumlah besar (sak 50kg) untuk diskon 5-10%.
Cara Menyimpan Pakan agar Tidak Berjamur
Pakan protein tinggi mudah berjamur jika disimpan salah. Ikuti tips ini:
1. Gunakan Wadah Kedap Udara
- Material: Plastik tebal atau ember tertutup
- Kapasitas: Sesuaikan dengan konsumsi 1-2 minggu
- Jangan gunakan karung terbuka (jamur dan hama masuk)
2. Simpan di Tempat Kering dan Sejuk
- Hindari sinar matahari langsung
- Jangan di lantai langsung (gunakan pallet kayu)
- Idealnya di ruangan ber-AC atau minimal ventilasi baik
3. Tambahkan Silica Gel
- Beli silica gel (anti lembab) di toko kimia
- Taruh 2-3 sachet dalam wadah pakan
- Ganti setiap 2 minggu
4. Cek Rutin Setiap 3 Hari
Tanda pakan mulai rusak:
- Bau apek/asam
- Permukaan berlendir
- Warna berubah kehitaman
Jika sudah berjamur, buang segera! Jangan coba-coba bersihkan karena spora jamur sudah menyebar ke seluruh pakan.
Kombinasi Pakan dan Latihan untuk Hasil Maksimal
Pakan protein tinggi akan sia-sia tanpa latihan yang tepat. Kombinasi ideal:
Pagi (06:00 - 07:30)
- Latihan lari 15 menit
- Baru berikan pakan protein tinggi (penyerapan maksimal)
- Air minum + vitamin (jika jadwal suplemen)
Siang (12:00 - 13:00)
- Istirahat (biarkan ayam tidur)
- Pakan ringan (50% dari porsi pagi)
Sore (17:00 - 18:00)
- Latihan ringan (jalan santai 10 menit)
- Pakan sisa (30% dari total harian)
- Jemur sebentar di sore hari
Prinsip: Latihan → Pakan → Istirahat. Jangan pernah melatih ayam dengan perut penuh (risiko muntah).
Kesimpulan
Pakan protein tinggi adalah investasi terbaik untuk menghasilkan ayam Bangkok berkualitas. Kunci suksesnya:
- Pilih pakan dengan minimal 18-20% protein
- Campurkan sumber protein hewani (ikan teri, telur)
- Beri suplemen (vitamin B, probiotik) untuk penyerapan optimal
- Konsistensi - Bukan soal pakan mahal, tapi pemberian rutin
- Kombinasikan dengan latihan yang tepat
Dengan racikan pakan yang tepat dan disiplin, ayam Anda akan tumbuh lebih besar, lebih kuat, dan lebih sehat. Ingat: “You are what you eat” juga berlaku untuk ayam. Selamat mencoba!
Disclaimer: Artikel ini ditulis untuk tujuan edukasi perawatan ternak unggas. WinChick tidak mendukung atau mempromosikan aktivitas perjudian dalam bentuk apapun.
Butuh rekomendasi merek pakan lainnya? Hubungi kami di TikTok @winchick untuk konsultasi gratis!
Referensi Standar Pakan:
- SNI 8173:2015 - Standar Nasional Indonesia: Pakan Ayam Ras Pedaging
- Balai Penelitian Ternak Ciawi - Riset komposisi nutrisi pakan unggas
- Fakultas Peternakan IPB - Penelitian protein hewani untuk unggas